Powered by Blogger.
RSS
Container Icon

Fiktif : Atas Nama Cinta

Dia, adalah perempuan biasa yang berusaha tegar untuk tetap menatap hidup ini dengan sisa-sisa cinta yg tak pernah mati ... untuknya ... dia yang bukan kekasihnya. Langit masih mendung menyisakan basah hujan deras semalam, alam seperti ini bukan pembuktian untuk menegaskan betapa kelabunya hati Nadia saat ini. Entah sejak kapan perasaan ini semakin menjadi dan begitu menyesakkan hati setiap detik yang Dia lalui tanpa bisa memperjuangkan apa-apa atas cinta yang selalu dikuburkannya dalam-dalam ke jauh di masa silamnya.

Seperti biasa sepulang kerja Dia selalu dijemput kekasihnya, titik-titik air hujan mulai menyirami kaca mobil yang mereka kendarai.
"Di, kamu sakit ya? kok tumben dari tadi diem aja?" pertanyaan Rendy membuyarkan lamunan Nadia seketika.
"Engga kok, biasa aja, hanya capek aja, tadi jobku lumayan banyak", apa kamu perlu tau segala yg terjadi dalam hatiku, kamu terlalu baik Ren, ga sepantasnya aku memperlakukanmu seperti ini, Nadia hanya bisa membatin semua risaunya, sekilas diliriknya Rendy yang masih konsentrasi dengan jalanan yang semakin macet. Empat puluh lima menit berlalu, tepat kini mereka berada di depan rumah Nadia.
"Ga masuk dulu Ren?" tawar Nadia.
"Ga usah deh, makin deras nih hujannya, aku langsung pulang aja," jawab Rendy berusaha sebisa mungkin agar tidak menyinggung perasaan Nadia.
"Ya udah, ati-ati ya," dengan senyum kecil Nadia melepas Rendy pulang sore itu.

***

Malam itu, Nadia kembali hanyut dalam lamunannya, Dia tak ingin seperti ini tapi entah kenapa akhir-akhir ini rasa itu begitu kencang datang bertubi-tubi membuka semua kenangan masa silamnya. Padahal sebelumnya tak ada kejadian apapun yang membuatnya harus mengingat lagi akan cinta yang masih panas dalam hatinya. Dan malam ini, Nadia semakin jauh terbawa ke dalam rasanya yang kian menyiksa. Sudah tak bisa lagi, Dia harus melakukan sesuatu untuk menghentikan laju perasaannya yang kian tak menentu. Diambilnya HP yang tergeletak di atas tempat tidurnya, dengan gesit dia mulai mengetikkan SMS.
"Ratih, sorry nih ganggu mlm2. Kmu msh sering ketemu Arga? Gmn kbrnya?" SMS terkirim dengan sukses. Ratih adalah teman lamanya Nadia yang sekarang tinggal satu kota dengan Arga, dan Arga adalah lelaki yang tak pernah bisa dia lupakan dalam hidupnya sampai sekarang. Tiga puluh menit berlalu tanpa ada balasan dari Ratih, sebenarnya Nadia sudah tidak sabar, tapi Dia berusaha untuk menahan diri. Tiba-tiba ringtone SMS memecah keheningan malam itu.
"Dia, sebnrnya dr minggu lalu aq ingin bilang k kmu, tp tdk berani, kmu yakin ingin tau kbrnya Arga?" SMS Ratih benar-benar membuat Nadia semakin penasaran, Nadia sudah siap dgn segala kemungkinan terburuk.
"Ada apa dgn Arga? Apa dia sdh menikah? Knp dia tdk mengundangku? Meskipun hatiku sakit pasti aq akan dtg utknya..."
Sebenarnya Nadia tdk yakin apa dia bisa kuat menghadiri acara pernikahan Arga seandainya memang itu terjadi.
"Bukan itu Di. Arga masuk RS, ternyata dia menderita tumor otak"
DEG ... !! Malam terasa semakin hening, Nadia tak ingin mempercayai berita ini. HP di tangannya terlepas begitu saja. Butir-butir air mata membanjir dengan derasnya di pipi Nadia. Sepuluh menit berlalu dalam isak tangis Nadia. Tiba-tiba HPnya berdering, tertera nama Ratih di layarnya.
"Ya?" sahut Dia dgn suara bergetar.
"Di ... " belum sempat Ratih bicara sudah dipotong oleh Nadia.
"Rat, bilang kalau kamu hanya bercanda, bilang kalau kamu hanya ngerjain aku seperti biasanya, bilang kalau Arga baik-baik saja di sana ... ,"
"Di...," Ratih benar-benar tak tau harus bicara apa.
"Rat, kamu bohong kan?"
"Di, maaf .. bagaimanapun akhirnya kamu harus tau, Arga memang sakit Di, aku... " Ratih tak sanggup melanjutkan kalimatnya ketika mendengar tangis Nadia yang kian menjadi dr seberang sana.
"Di, sebaiknya kamu tenang dulu, sabtu ini aku temani kamu untuk menjenguknya,"
Dan begitulah, malam itu benar-benar menjadi malam terpanjang seumur hidup Nadia, menunggu pagi menyapa lagi. Dan dia ingin terbangun, berharap semua ini hanya mimpi.

***

Pagi itu, Rendy menjemput Nadia, tapi Nadia sudah tidak ada di rumah. Orang tuanya bilang kalau Nadia sudah berangkat dari tadi. Rendy tak habis pikir dengan kelakuan Nadia akhir-akhir ini, HP Nadia tak aktif ketika Rendy berusaha untuk menghubunginya.

Sementara itu di kota X Nadia sudah berada di halaman Rumah Sakit bersama Ratih, Ratih sendiri terkejut dengan kehadiran Nadia yang mendadak sekali, apalagi di hari kerja, akhirnya terpaksa Ratih ijin pada atasannya.

Nadia sudah bisa membendung air matanya, meskipun rautnya tak bisa menyembunyikan luka yang terdalam jauh di hatinya. Pagi itu hanya ada Arini adiknya Arga yang menunggu di Rumah Sakit. Ketika masuk ke ruangan itu, Nadia seakan tak percaya bahwa yang terbaring di ranjang adalah Arga, lelaki yang selama ini dicintainya, yang dulu pernah mengisi kehidupannya sebelum akhirnya mereka putus karena suatu hal.
"Arini ..." lirih Nadia memanggil adik Arga.
"Mbak Nadia?!" kaget Arini menatap Nadia ada di situ, kemudian mereka berpelukan. Dan Nadia akhirnya tak bisa lagi membendung air matanya.
"Yang sabar ya Rin..." kata Nadia, yang sebenarnya dia ingin menguatkan hatinya sendiri.
"Iya mbak"
Nadia melepas pelukan Arini dan melangkah perlahan ke ranjang Arga. Air matanya kian menderas. Nadia duduk di kursi yang berada persis di samping Arga. Ditatapnya wajah itu, lama ... tak ada tanda-tanda Arga akan siuman. Lirih sekali Nadia memulai bicara pada Arga, entah Arga mendengar atau tidak, Nadia hanya ingin melepas semua lukanya yang tersimpan selama satu tahun lebih dalam ketidak sanggupannya untuk mempertahankan cintanya pada Arga.
"Arga ... ini aku, Nadia ... Aku tak sanggup melihatmu seperti ini, rasanya jauh lebih sakit drpd aku harus melepaskanmu, seandainya bisa ... aku ingin menggantikanmu berbaring di sini, merasakan tiap detik rasa sakitmu. Arga ... kamu harus kuat, kamu harus sembuh, aku ... aku ... masih sangat cinta sama kamu ..." Nadia sudah tak sanggup lagi untuk meneruskan semuanya.

***

"Hai Nadia, apa kabar?" sapa Arga terlihat begitu segarnya.
"Arga?! Kamu sudah sembuh?" tanya Nadia kaget bercampur senang, Dia tak mengira akan secepat ini kesembuhan Arga.
"Iya, senang bisa melihatmu lagi," sahut Arga dengan senyumnya yang tak akan pernah Nadia lupakan.
"Aku juga senang melihatmu sudah sehat lagi," Nadia masih tak percaya dengan kenyataan yang ada di depannya kini.
"Di, aku ... sebenarnya aku ke sini hanya ingin bilang, aku mendengar semua perkataanmu waktu di rumah sakit," kata Arga. Tiba-tiba saja, raut muka Nadia langsung merona. Betapa tidak, malu sekali dia telah mengatakan kalau dia masih mencintai Arga. Nadia hanya bisa terdiam, menunduk.
"Di ... sebenarnya ... aku juga masih sayang kamu," ucap Arga tegas, seketika Nadia langsung menatap wajah Arga, ada raut bahagia di sana, tapi juga ada sakit yang terlihat samar.
"Kamu serius Ga? Tapi aku ..." Nadia tidak jadi melanjutkan kalimatnya.
"Iya, tapi aku tidak bisa menemanimu lagi Di..." sahut Arga melirih.
"Kenapa begitu Ga?" Nadia begitu terkejut mendengarnya.
"Karena aku harus pergi ..."
"Apa kamu ditugaskan ke luar kota? Aku bisa menunggumu, aku tak ingin kehilangan kamu lagi Ga."
"Masalahnya tdk semudah itu Di, aku harus pergi, dan kamu tak akan sanggup untuk menungguku."
"Tapi Ga ..."
"Di, sudah waktunya aku untuk pergi ... Selamat tinggal ..." Arga pergi begitu saja meninggalkan Nadia dalam ketidak berdayaan.
"Arga !!! Argaaaaa !!!!"
Deg ... malam yang dingin ini terasa panas bagi Nadia, tiba-tiba Dia terbangun dari tidurnya. Dilihatnya jam di meja, masih pukul 02.40 WIB. Hhhff ... Nadia hanya bermimpi, tapi mimpi itu terasa begitu nyata, dan malam itu Nadia terjaga sampai pagi. Ketika hendak berangkat kerja tiba-tiba ponselnya berdering.
"Hallo ..."
"Nadia ..."
"Ya? Ada apa Rat?" perasaan Nadia tiba-tiba saja tidak tenang.
"Di, yang tabah ya ... aku dapat kabar dari Arini, katanya semalam Arga meninggal, sekitar jam 02.40,"
Ingatan Nadia langsung kembali pada mimpinya semalam, semua terasa masih begitu hangat dalam ingatan, semua tentang Arga, dan tiba-tiba langit jadi menghitam, kemudian Nadia tak sadar yang selanjutnya terjadi. Ketika terbangun Nadia sudah berada di tempat tidurnya lagi. Di situ sudah ada Ibunya dan Rendy.
"Nadia, kamu sudah sadar? sepertinya kamu kecapekan sampai pingsan," sapa Rendy.
Seketika Nadia terduduk, dan melihat jam tangannya, sudah jam 09.10 WIB.
"Ren, aku harus ke kota X, sekarang .." Nadia bangun dr tempat tidurnya dan bergegas untuk bersiap-siap berangkat.
"Nadia, ada apa? Kamu masih ga enak badan, kamu harus istirahat," cegah Rendy.
"Tapi ini harus, kamu bisa anterin aku kan Ren," pinta Nadia hampir menangis.
"Ok, ok ... kamu siap-siap dulu"
Rendy masih tetap tak mengerti ada apa ini sebenarnya. Dan Nadia masih tak membuka mulut sama sekali selama perjalanan. Sampai akhirnya Rendy tau apa yang sedang terjadi sebenarnya. Ya ... di pemakaman itu Rendy baru tersadar bahwa Nadia ingin melepaskan kepergian Arga untuk yang terakhir kalinya. Ada rasa sakit yang menusuk di hati Rendy, tapi tentu saja dia tak bisa berbuat apa-apa.
Dan selama pemakaman itu Nadia tak pernah berhenti menangis, sedetikpun tidak. Rendy hanya bisa berusaha membuat Nadia tetap tegar, meskipun dia sendiri juga harus tegar menghadapai kenyataan bahwa Nadia masih mencintai Arga.

Perjalanan pulang juga masih diselimuti kebisuan di antara Nadia dan Rendy. Akhirnya Rendy membuka percakapan.
"Di, kamu masih belum bisa melupakan Arga ya?" tanya Rendy hati-hati.
"Maaf Ren, kalau selama ini aku berpura-pura menyayangimu, aku memang masih blm bisa melupakan Arga," jawab Nadia pasrah.
Rendy hanya terdiam, entah siapa sekarang yang lebih sakit di antara mereka.
"Sekarang semuanya terserah Rendy, aku tak bisa memaksa kamu untuk tetap bersama aku," lanjut Nadia.
"Di, aku akan selalu menunggumu, sampai kamu bisa benar-benar menyayangiku dan bersedia menikah denganku ... ," kalimat Rendy benar-benar membuat Nadia semakin merasa bersalah, Nadia hanya bisa menatap kagum pada lelaki di sampingnya.
"Karena hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu ... " lanjut Rendy sambil tersenyum.
Nadia hanya bisa tersenyum. Semuanya harus tetap berjalan, masa depan masih harus dihadapi, meskipun sekarang belum ada cinta untuk Rendy, tapi pasti Tuhan akan menunjukkan jalan yang terbaik.

Lamat-lamat terdengar lagunya Rossa dari radio yang ada di mobil dan baru saja dinyalakan Rendy untuk menghilangkan keheningan ini.

Rossa - Atas Nama Cinta

Aku wanita yang punya cinta di hati
Dan dirimu dan dirinya dalam hidupku
Mengapa terlambat cintamu telah termiliki
Sedang diriku dengan dia tak begitu cinta

Mengapa yang lain bisa
Mendua dengan mudahnya
Namun kita terbelenggu
Dalam ikatan tanpa cinta

Atas nama cinta
Hati ini tak mungkin terbagi
Sampai nanti bila aku mati
Cinta ini hanya untuk engkau
Atas nama cinta
Kurelakan jalanku merana
Asal engkau akhirnya denganku
Kubersumpah atas nama cinta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dialog Hitam Putih

+ Jangan egois!!
- Aq juga ga pingin jd makhluk egois, aq sdh berusaha tapi susah bgt :(
+ Susah bukan berarti ga bisa kan?!?!?!
- Iya, iya ... ini juga lagi berusaha mengendalikan egoismeku ...
+ Jangan jd orang yg keras kepala!!
- Hah?!?! Aq kan hanya mempertahankan pendapatku ...!
+ Ya gpp asal benar dan bukan berarti ga bisa dikritik.
- Bukannya ga mau dikritik, tapi selama bisa dibuktikan klo aq ga spt itu ya knp musti diem?!?!
+ Ini nih ... suka ngeyel, gini ga mau disebut keras kepala ...ck...ck...ck...apa ruginya sih sedikit mengerem emosi
- ?!@?#$#*&(*&^^% ...:( (lagi-lagi hanya bisa bilang) iya ... iya ...
+ Kmu orangnya moody banget ...
- Trs knp? Emangnya salah ya?
+ Sebnrnya sih ga salah asal kmu bisa menempatkan diri
- Contohnya?
+ Ya kmu itu klo lagi ga enak ati keliataaaan bgt, bikin orang lain jd ga enak juga ngeliat kmu, semua kamu tanggepin sinis, pdhal yg bikin kmu ga enak ati bukan orang tsb. Jadinya kmu itu terkesan semau gw. Lebih baik diubah deh sifat yg kayak gitu, selain ga baik buat hubungan sosial juga ga baik buat kesehatan.
- Lah, kesehatan dibawa-bawa pula, apa hubungannya ??
+ Soalnya klo kmu lg bad mood jd males ngapa-ngapain. Boro-boro ngerjain tugas, makan aja jd tambah males, apa itu ga merugikan kesehatan. Blm lg klo suatu saat kamu ngadepin orang yg tempramen, kmu sinisin dianya ... bisa diabisin kmu, nah ... ga baik juga kan buat kesehatan ...
- Yeeeee ...... terlalu dibuat-buat tuh alesannya, ga logis ah
+ Yg penting itu kmu kendalikan moody kmu biar orang-orang ga sebel sama kmu, ntar ga punya temen baru tau rasa
- Ya elah ... iya ...iya ... *(&*^%^$(_)_*(&%^T
+ Jadi inget yaaa!! Jangan suka mikirin diri sendiri! Klo mo ngapa-ngapain juga musti mikirin nanti dampaknya ke orang lain, kmu hidup itu kan ga sendiri ...
- Iyaaaaa... trs ini masih lama ga? masih banyak ya yg mo diprotes??!! Dah capek nih dengerinnya ...:(
+ Sebenernya sih masih banyak, tapi ya udahlah, itu PR kmu diberesin aja dulu, ntar aq kasih masukan banyak-banyak juga percuma klo sekedar masuk telinga kiri keluar telinga kanan
- Nah gitu donk pengertian ... jgn sering-sering ya protesnya ...
+ Itu tergantung kmu, berubah ga??!! Blm apa-apa dah ngeyel duluan ...klo..
- Iya ..iya...iya ... ya udah ...stop sampai di sini dulu ya (harus buru-buru kabur seblm diceramahin lagi ...)

Hhhhfff ... di atas itu dialog antara si hitam dan si putih dalam diriku ...:D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengamati Lewat Milist

Buka email dari milist A, kemudian pindah baca email dari milist B, lalu ganti lagi ngecek email di milist C, dan seterusnya sampai semua milist yang kita ikuti sudah dicek. Lumayan punya banyak pengetahuan baru lah dari situ, selain tentu saja kalo kurang jelas tetap kembali ke Om Google :D

Awalnya cuman iseng-iseng ikutan milist karena butuh nuansa baru biar ga terima email dari orang-orang yg kenal aja ...hihihihi, apalagi klo emailnya tentang kerjaan , wah malah pingin buru-buru nutup ...:D Ada beberapa milist yang aq cuman jadi pembaca setia, ada juga yg ikutan nimpalin sekali-sekali, ada juga yg lumayan aktif.

Ternyata, dari situ qta bisa baca karakter orang berdasarkan milist yg diikutinya :D
Coba nih aq simpulkan dari apa yang bisa aq baca dari postingan-postingan yg ada di milist yg aq ikuti:
- Apresiasi-Sastra : orangnya cenderung bebas tapi tetap dlm koridor mematuhi peraturan, berpikir bebas dan menjalani kehidupannya sesuai yg diinginkan, easy going.
- Sastra-Pembebasan : dari namanya aja udah bebas :D orangnya bener-bener berpikir bebas, ga ambil pusink thd apa yg dilakukan, kurang bisa membaca situasi sekeliling, kurang bisa mematuhi aturan2 (dulu lumayan aktif di sini, tapi lama-lama kurang sreg jadinya unsubscribe dey)
- Indonesia-Young-Entrepreneur : nah ini nih ... aq banyak bgt dpt pengetahuan dr sini, orangnya teratur, berpikir strategic, menjalani hidup sbg sebuah tantangan yg hrs ditaklukkan, penuh semangat dan ambisius.
- FLP : orang2nya cenderung religius, banyak memikirkan aturan2 seblm melakukan sesuatu, solidaritas tinggi.
- Halo-Indonesia : ini diaa ... tipe-tipe orang pecinta tanah air :D tapi sayang jarang yg posting hehehe, kayaknya Indonesia emang krisis pecinta tanah air ...^_^
- Wikusama, Asrama_8, Iaw_Sby : hampir sama karena berasal dari lulusan yg sama :D kalo ini ga perlu dijelasin dey ...hehehe
- kampoengNetwork : ga jelas nih, aq blm bisa menyimpulkan yg ini, jarang aq baca sih :D
- UKKI-stikom : dari kata UKKI aja udah keliatan, isinya semua all about religi :)

Trs, klo ikutan banyak milist seperti aq gini karakteristiknya yg gmn ya :-? ... semuanya dijadiin satu kaliii :D ya engga lah, pasti ada kecenderungan kita terhadap milist-milist tersebut. Ada yg suka bgt, ada yg biasa-biasa aja, malah ada yg ga pernah dibaca. Contohnya aq, dari sekian milist yg aq ikuti, yg paling sering aq baca hanya milist alumni STM Telkom dan Indonesia-Young-Entrepreneur.

Bagaimana dgn Anda? ^_^

Salam milist :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menikah

Menikah ... hmmm ... aku belum pernah menikah. Aku sebenarnya pingin survey, apakah kalian yang sudah menikah sudah mencintai pasangan kalian sebelum menikah? Apakah menurut kalian cinta itu diperlukan dalam sebuah pernikahan?
Mungkin idealnya seperti itu ...
Apakah pernah terpikir dalam benak kalian untuk menikah dengan seseorang yg kalian belum mempunyai rasa cinta untuknya ketika memutuskan untuk menikahinya?

Aku ingin menikah hanya karena Allah, karenanya aku tidak membutuhkan cinta ketika hendak memutuskan untuk menikah kelak. Dan mungkin sebaiknya seperti itu ... mungkin sebaiknya tdk ada cinta sebelum aku menikah, agar aku yakin bahwa aku menikah benar-benar karena Allah, bukan karena aku mencintai calon suamiku ... dan kemudian ... biarkan cinta itu tumbuh ... karena Allah yang menghendakinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fenomena "Cinta Sejati"

Istilah "Cinta Sejati" ga jauh dari telinga kita sehari-hari. Seringkali kita mendengar kata-kata cinta
sejati dalam kehidupan ini. Sebenarnya aku penasaran, emangnya di dunia ini ada ya cinta sejati? Ato ...
apa sih sebenarnya cinta sejati itu? Pasti akan ada banyak variasi jawaban, tergantung sudut pandang kita membicarakan ttg cinta sejati itu.

Ok, jujur sampai sekarang aku belum menemukan jawaban yg pas untuk definisi cinta sejati. Kebanyakan orang
jika aku tanya pasti jawabannya ga jauh-jauh dari ini : "Cinta sejati adalah dimana jika seseorang bisa
mencintai orang lain tanpa mengharap apa-apa, penuh pengorbanan, dan pada akhirnya hanya menginginkan
orang yg dicintai itu bahagia".
Jadi tdk heran jika di dunia perfilman banyak mengangkat tema tentang cinta sejati, ataupun di lirik-lirik
lagu banyak yg menyelipkan kata-kata tentang cinta sejati. Contoh nih lagunya Element "Cinta sejati yg bisa memberi tanpa harus menerima ....".

Kalo begitu, cinta sejati itu tdk memaksa dan tdk mengharap apa-apa ... Jika seperti itu halnya, untuk apa
seseorang mencinta jika hanya untuk melepaskan? Ok, aku tau pasti akan banyak yang protes dengan
pertanyaan itu ... cinta itu naluriah, sudah kodrat kita sebagai manusia, tidak bisa diterka kapan datang
dan kapan pergi. Lalu ... kalau kita tdk tau cinta itu kapan akan pergi, apa cinta sejati juga akan pergi,
bukankah cinta sejati juga bagian dari cinta yg kita tak tau kapan datang dan perginya. Jika cinta
sejatipun pergi, apakah masih bisa disebut cinta sejati? Apakah sesuatu yg sejati itu bisa pergi?

Ah, semakin ribet kalo dipikirkan. Ada juga yg bilang, cinta sejati itu hanya ada pada cinta orang tua ke
anaknya. Tapi knp ada orang tua yg tega membunuh anaknya? Knp ada orang tua yg tega menjual anaknya?
Bukankah cinta sejati tidak mengharap apa-apa ... Kalo begitu cinta orang tua pun tdk bisa dijadikan patokan.

Sampai sekarang, aku hanya mempercayai satu cinta sejati yaitu cinta sejati itu hanya milik Allah, milik Tuhan kita, yg menciptakan kita. Segala hal yang ditetapkan Allah untuk hamba-Nya, pastilah itu untuk yang terbaik bagi hamba-Nya. Hanya Allah yg bisa memberikan cinta-Nya tanpa batas, tak pernah lelah, dan tiada akhir.

Semoga kita selalu ingat, bahwa ada yang memberikan cinta sejatinya kepada kita yaitu Allah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Next Target

Bicara tentang target ga akan jauhjauh dari planning kita untuk ke depan. Pernah ga sih kalian buat daftar what I want to do in the next year, uuhmmm ga usah jauhjauh dey, maybe make a planning for tomorrow but must be written ;)
Kalo aq waktu masih skul SD dulu pernah :D dah jaman bahula banget yaach ... ^_^
Sengaja tuh aq catat mulai dr bangun tidur, beresin tempat tidur, mandi, sarapan, skul, trs pulang skul musti ngapain aja ...bla...bla...bla... Meskipun pd akhirnya banyak juga yang terlewat ga aq lakuin, yach namanya juga rencana ya tinggal rencana :D tapi ga semua kok, masih ada beberapa point yg aq coba untuk konsisten dgn planningku. Tapi itu juga ga bertahan lama ... ^_^

Eh, umur makin bertambah tapi kok ya semakin ga teratur. Sukanya serba mendadak, apalagi sekarang ini tugas kuliah blm dikerjain klo waktu ngumpulinnya blm mepet :D kebiasaan yg jelek bgt, jgn ditiru ;) ga enak bgt punya kebiasaan buruk gini, ga jarang jd sering kelupaan. Akhirnya aq buat catatancatatan kecil yang aq tempelin di monitor biar selalu ingat kalo masih ada PR yang menunggu, ada janji dengan dosen, ada materi kuliah yg harus dicari, de el el :D

Nah, mumpung skr lagi awal tahun 2007 nih, pinginnya sih buat targettarget yang musti terlaksana tahun ini.
And the most target is ... bisa wisuda tahun 2007 :D
Aduuhh ini dia yg paling ditakutin anak kuliahan, menyelesaikan tugas akhir, bingung mo memulai dr mn. Kalo pingin TA cepet kelar tuh musti konsisten dan continue ngerjainnya. Jgn sampai berhenti di tengah jalan, coz bakal tambah males. Contohnya aq sendiri nih, proposal dah acc tapi karena hrs ngerjain proyek untuk mata kuliah lain akhirnya program untuk TAku jd idle dey.. molor deh musti perpanjang judul ke semester 8 ... target lulus 3,5 thn jd gagal dey ... hehehe ^_^

Selain lulus kuliah, targetku yg laen hmm … malu ah mo nulis di sini :D yg jelas banyak ... ^_^
Yach ... mungkin dgn punya target kita bisa jadi lebih terarah dlm melakukan tiap aktivitas, karena kita tau tujuan kita kemana. Ibarat sopir, klo ga tau mo kemana ya bisa nyasarnyasar tanpa tujuan. Dan satu lagi, selain punya target qta juga harus punya misimisi kita untuk mencapai target tersebut. Ibarat sopir lagi nih, klo udah tau tujuan mo kmn tapi ga tau jalannya ya bisa nyasar juga, hihihi ... kasihan si sopir dr tadi diibaratkan nyasar mlulu :D so si sopir hrs tau juga rute yg harus ditempuh, lewat mana biar bisa sampai tujuan dgn cepat dan aman.
Itulah gunanya target, biar kita bisa merencanakan alternatif apa saja untuk mewujudkan target tersebut.

Hope this year will be better and we can reach everything we want ;)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS